Pengertian Pendidikan
adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak.[1]
Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa,
atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi
tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian
perguruan tinggi, universitas atau magang.
Sebuah hak atas
pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13
PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui
hak setiap orang atas pendidikan.[2]
Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu,
bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian
kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang
serupa untuk anak-anak mereka.
Filosofi
Pendidikan
Pendidikan biasanya berawal saat seorang
bayi itu dilahirkan
dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi
lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan
musik dan membaca
kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum
kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada
pendidikan formal. Seperti kata
Mark Twain,
"Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."
[butuh rujukan]
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali
lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota
keluarga
berjalan secara tidak resmi
.
Fungsi Pendidikan
Menurut
Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata
(manifes) berikut:
- Mempersiapkan anggota
masyarakat untuk mencari nafkah.
- Mengembangkan bakat
perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
- Melestarikan kebudayaan.
- Menanamkan keterampilan yang
perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain
dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
- Mengurangi pengendalian orang
tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan
wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
- Menyediakan sarana untuk
pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai
pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan
pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya
pendidikan seks dan sikap terbuka.
- Mempertahankan sistem kelas
sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para
anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang
ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas
siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan
status orang tuanya.
- Memperpanjang masa remaja.
Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena
siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada empat
macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
- Transmisi (pemindahan)
kebudayaan.
- Memilih dan mengajarkan peranan
sosial.
- Menjamin integrasi sosial.
- Sekolah mengajarkan corak
kepribadian.
- Sumber inovasi sosial
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "pengertian, filosofi, fungsi dan arti pendidikan menurut David Popenoe"
Posting Komentar